KAOS HADIS SEBAGAI MEDIA DAKWAH DAN KOMUNIKASI ALTERNATIF

Umi Aflaha

Abstract


This article aims to reveals the phenomena of the raise of Hadits or the Da’wah T-shirts based on Hadits of Prophet Muhammad. This observations is in the framework of living Hadith. Further, it will be examined by using the approach of semiotics communication theory of Chalres Sanders Pierce covering the icon, index, and symbol. At this point, this article is expected to explicate comprehensively about the phenomena and ignite communication creation in wider Islamic preaching without tension of diverse perception.

 

Abstrak


Artikel ini ingin melihat mengungkap bagaimana maraknya kaos hadis atau kaos dakwah yang berlandaskan pada hadis-hadis Nabi Muhammad saw. Pengamatan fenomena ini dalam kerangka living hadis, kemudian akan dikaji dengan menggunakan pendekatan teori semiotika komunikasi Chalres Sanders Pierce yang meliputi ikon, indeks, dan simbol. Dari sini diharapkan tulisan ini mampu memberikan penjelasan secara komprehensif tentang adanya fenomena tersebut, dan memantik kreasi komunikasi dalam dakwah Islam yang lebih luas tanpa tensi dalam memandang ragam persepsi.


Keywords


Hadits; charles sander pierce; semiotics.

Full Text:

PDF

References


Amin, Kamaruddin. 2009. Menguji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis. Jakarta: Hikmah.

Antariksa. “Menjadi Modern dengan Kaos”. dalam http://kunci.or.id/esai/misc/antariksa_kaos.htm.

Brata, Dion Dewa. “Fashion Sebagai Strategi Simbolik Komunikasi Non-Verbal” dalam Junal Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara, Vol. II, No. 1, Juni 2010.

Cook, Michael. 2012. The Opponents of the Writing of Tradition in Early Islam (Oposisi Penulisan Hadis di Masa Awal), terj. Ali Masrur Abdul Ghaffar. Bandung: Marja.

_____________. 2014. Social Media Security: Leveraging Social Networking While Mitigating Risk. Waltham: Syngrees.

Fathroen, Dimaz, “Empat Langkah Mudah Cek Berita Hoax atau Bukan” dalam http://www.tagar.id/empat-langkah-mudah-cek-berita-hoax-atau-bukan/6/ akses Selasa, 5 Desember 2017.

Gilster,P. 1997. Digital Literacy. New York.

Hoed, Benny H. 2014. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.

Ismail, Syuhudi. 1995. Hadis Nabi Menurut Pembela, Pengingkar, dan Pemalsunya. Jakarta: Gema Insani.

_____________. 1994. Hadis Nabi yang Tekstual dan Kontekstual; Telaah Ma’an al-Hadits tentang Ajaran Islam yang Universal, Temporal, dan Lokal. Jakarta: Bulan Bintang.

Katsir, Ibnu, Tafsir al-Quran al-Adzim, juz. V, hlm. 432, dalam dalam al-maktabah asy-Syamilah, v.2.11.

Madjid, Nurcholis. 1999. Islam Doktrin dan Peradaban. Jakarta: Paramadina.

Riyana, Rudi Susilana dan Cepi. 2009. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: CV. Wacana Prima.

Sanusi, Muhammad Husein. “Ustadz Abdul Somad, Contoh Terbaik Dakwah di Era Digital.” Dalam Akun Facebook. Akses Senin, 4 Desember 2017.

Siswanto, Fevi Zanfiana, “Hubungan Antara Kedisiplinan Melaksanakan Sholat Wajib Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa di Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan” dalam Emphaty: Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan. Vol. 2, no. 1, 2013.

Sobur, Alex. 2009. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.Sonnaonline.com.

Suryadilaga, Muhammad Alfatih. “Kajian Hadis di Era Global” dalam Esensia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, vol.15, no. 2, September 2014.

Suyuti, Jalal ad-Din. 1972. Tadhrib ar-Rawi fi Syarh Taqrib an-Nawawi, Madinah: tp.




DOI: https://doi.org/10.18326/inject.v2i2.247-274

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.