KOMUNIKASI ANAK TUNA RUNGU (STUDI ETNOGRAFI KOMUNIKASAI PADA ANAK-ANAK TUNA RUNGU DI SLB B YAKUT PURWOKERTO)

Muslih Aris Handayani

Abstract


This study aims to explain the communication model of deaf children in SLB B YAKUT Purwokerto, using a qualitative approach that is as a process that tries to get a better understanding of the complexity in interaction between humans. The results showed that in communicating, SLB B children prioritized verbal (oral) and non-verbal (gesture) languages. This can look good when in class or outside class. The events or the process of communicating the deaf with their fellow human beings and with normal people have their own uniqueness and distinctiveness because the deaf try to establish two existences. First, the existence of fellow deaf and existence in the eyes of normal people. Communication of deaf children, both deaf or with normal people, cannot be separated from communication elements, namely the messenger, message, channel and recipient of the message. Feedback can appear or not when the communication process occurs. 


Abstrak

Penelitian ini bertujuan ingin menjelaskan model komunikasi anak tuna rungu di SLB  B YAKUT Purwokerto, dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu sebagai suatu proses yang mencoba mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas dalam interaksi antar manusia. Hasil penelitian menunjukkan dalam berkomunikasi, anak-anak SLB B mengutamakan bahasa verbal (oral) dan non verbal (isyarat). Hal ini dapat terlihat baik ketika dalam kelas atau di luar kelas. Peristiwa atau proses komunikasi anak tuna rungu dengan sesamanya dan dengan orang normal memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri karena para tuna rungu berusaha membangun dua eksistensi. Pertama, eksistensi sesama tuna rungu dan eksistensi di mata orang normal. Komunikasi anak tuna rungu baik sesama tuna rungu atau dengan orang normal tidak lepas dari unsur-unsur komunikasi yaitu penyampai pesan, pesan, saluran dan penerima pesan. Umpan balik (feedback) bisa muncul atau tidak ketika terjadi proses komunikasi. 



Keywords


Communication; children and Deaf

Full Text:

PDF

References


Ibrahim, Abdul Syukur. 1992. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Bandung Angkasa.

Kuswarno, Engkus.2008. Etnografi Komunikasi Suatu Pengantar dan Contoh Penelitiannya. Bandung : Widya Padjadjaran.

________________.2008. Metode Penelitian Komunikasi : Etnografi Komunikasi. Bandung.Widya Padjajaran.

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung. Rosda Karya.

______________. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta

Suranto, AW. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Syukur, Ibrahim Abdul. 1992. Panduan Penelitian Etnografi Komunikasi. Surabaya. Usaha nasional.

Tashakkori, Abbas dan Charles Teddlie. 2003. Handbook Of Mixed Methods In Social and Behavioral Research, terj. Jakarta. Pustaka Pelajar.

Warren, John T dan Deanna L Fassett. 2011. A Critical or Cultural Introduction. California. Sage Publication.

Warren, John T, and Deanna L. Fassett. 2010. Critical Pedagogy. Reframing The Field. Sage Publish .

Internet

http://baktipertiwi-smklb.blogspot.com/2013/04/bahasa-isyarat-untuk-tuna-rungu.html.




DOI: https://doi.org/10.18326/inject.v3i2.213-230

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.