IDEOLOGI RADIKALISME DALAM ISLAM TENTANG WACANA HOMOSEKSUAL DI MEDIA MASSA

Fita Fathurokhmah

Abstract


This article wants to examine how the media ideology about the concept of radicalism in Islam in the mass media of Republika and Koran Tempo. The Republika newspaper supports and agrees to the Islamic Defenders Front (FPI) both with an understanding of the prohibition of homosexuality and the appointment of news of FPI's violence against homosexuals. The Tempo newspaper is more about renewing ideas such as reporting on the views of the Liberal Islam Network (JIL) in respect of homosexuals. Homosexuality is the same sex lover or the choice of sexuality abnormalities is normal as a human being, it does not need to be criticized but must be respected as individual freedom. There is a fundamental ideological difference between Republika and Koran Tempo by renewing the concept of homosexuality with thinking radicalism on the basis of Islamic teachings. The homosexual issue, FPI applies the meaning of Islamic radicalism from the right-wing side which promotes violence as resistance, while JIL applies the meaning of radicalism from the left-wing side which prioritizes the radicalism of thought and law in the Koran. 

 

Abstrak

Artikel ini ingin mengkaji bagaimana ideologi media tentang konsep radikalisme dalam Islam di media massa Republika dan Koran Tempo. Surat kabar Republika mendukung dan setuju pada Front Pembela Islam (FPI) baik dengan pemahaman pelarangan homoseksual dan pengangkatan berita tindak kekerasan FPI melawan homoseksual. Koran Tempo lebih pada pembaharuan pemikiran seperti pemberitaan pandangan Jaringan Islam Liberal (JIL) terkait menghormatinya kaum homoseksual. Homoseksual adalah penyuka sesama jenis atau pilihan kelainan seksualitas itu normal sebagai manusia, tidak perlu dicela tapi harus dihargai sebagai kebebasan individu. Terdapat perbedaan ideologi yang mendasar antara Republika dan Koran Tempo dengan melakukan pembaharuan konsep homoseksual dengan radikalisme berpikir dengan pijakan ajaran Islam. Persoalan homoseksual, FPI menerapkan makna radikalisme Islam dari sisi sayap kanan yang mengedepankan kekerasan sebagai perlawanan, sedangkan JIL menerapkan makna radikalisme dari sisi sayap kiri yang mengutamakan keradikalan pemikiran dan hukum dalam al-Quran.


Keywords


Radicalsime ideology; homosexual discourse and mass media

Full Text:

PDF

References


Althusser, Louis. (1984). Essays on Ideology. London: Verso.

Barat, David. (1995). Theory of Media. New York: Cambridge-UK.

Briggs, Asa dan Burke, Peter. (2000) A Social History of the Media. New York: Cambridge-UK.

Bungin M Burhan. (2008). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Chomsky, Noam. (2005). Kuasa Politik Media, Yogyakarta: Pinus Yogyakarta.

Clayton, R, Richard. (2003), The Family, Mariage and Social Change, USA: Lawrence Elbraum Press.

Denzin, Norman K and Yvonna S. Lincoln. (2000). Handbook of Qualitative Research (2nd edition), Thousand Oaks. London, New Delhi: Sage Publication.

Djalal, Dino, Patti, (2009). Energi Positif: Opini 100 Tokoh mengenai Indonesia di Era SBY, Jakarta: R&W.

Durkheim, Emile, The Elementary Forms of Religious Life. 1912

Eagleton, Terry. (1991). an Introduction Ideology. UK: US Library Publication.

Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LkiS.

_______. (2005). Analisis Wacana, Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT LKIS Pelangi Aksara.

Fairclough, Norman. (1992). Discourse and Social Change. Cambridge: Polity Press.

________________. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London and New York: Longman Group.

________________. (2005). Analysis Discourse: Textual analysisi for Social Research. London and New York: Rotledge.

Fathurokhmah, Fita. (2011). Propaganda media dalam mewacanakan komunitas agama. Jakarta: Sedaun.

Fealy, Greg. (2006). A conservative turn: Liberal Islamic groups have prompted a backlash. Inside Indonesi.

Fiske, John. (1990). Introduction to Communication Studies, Second Edition. London and New York: Routledge.

Friedman, Yohanan. (1989). Prophecy Continous; Aspects of Ahmadi Religious Thought and Its Medieval Background. California: University of California.

Gurevitch, Michael, Tony Bennett, James Curran and Woollacott. (1982). Culture, Society and the Media. New York: Methuen London.

Hamad, Ibnu. (2004). Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, Sebuah Studi Critical Discourse Analysis terhadap Berita-Berita Politik. Jakarta: Granit.

Ihja, Yusril, Mahendra. (1999). Modernisme dan Fundamentalisme dalam Politik Islam. Jakarta: Paramadina.

Littlejohn, Stephen W&Foss. (1964) A. Encyclopedia of Communication Theory, California: Sage Publication.

Lull, James. (2000). Media Communication, Culture, A Global Approach. New York: Columbia University Press.

McQuail. (1987). Teori Komunikasi Massa ed. 2. Jakarta: Erlangga.

Moleong, J Lexy. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muhtadi Saeful Asep. (1999). Jurnalistik, Pendekatan Teori&Praktik. Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu.

Narendra, Pitra. (2008). Metodologi Riset Komunikasi: Panduan Untuk Melaksanakan Penelitian Komunikasi. Yogyakarta: Balai Pengkajian, dan Pengembangan Informasi (BPPI) Wilayah IV Yogyakarta,

Noeh, Fuad Munawar. (2004). Wajah KeIslaman-Kebangsaan SBY. Jakarta: elSAKU.

Purwoko, Herudjati. (2008). Discourse Analysis: Kajian Wacana bagi Semua Orang. Jakarta: PT Indeks.

Rahmat, Jalaludin. (1998). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: CV Remaja Karya.

Rajasa, Hatta. (2009). Rapor Biru Presiden SBY. Jakarta: RM Books.

Reese, Stephen, Gandy, Oscar, Grant August, Framing Public Life: Perspective on Media and Our Understanding of the Social World, USA: Lawrence Erlbrum Publishers.

Rusadi, Udi. (2002), Diskursus Kerusuhan Sosial Dalam Media Massa: Studi Kekuasaan di Balik Sajian Berita Suratkabar. Disertasi Pascasarjana Universitas Indonesia.

Salim, Agus. (2001). Teori dan Paradigma Penelitian Sosial: Pemikiran Norman K. Denzin&Egon Guba dan Penerapannya. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.

Severin J Werner&Tankard W James. (2005). Teori Komunikasi, sejarah, Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta: Kencana.

Sobur Alex. (2004). Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.18326/inject.v3i2.193-212

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 INJECT (Interdisciplinary Journal of Communication)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.