Construction of Religious Blasphemy Reporting (Framing Analysis of The Case of Muhammad Kece at detik.com and Republika.co.id)

Siti Maisaroh, Lukman Hakim, Citra Owela

Abstract


Blasphemy cases have occurred several times in Indonesia. Recently, a blasphemy case emerged that caused a stir and was criticized by several parties. The case of blasphemy that occurred in 2021 was carried out by a YouTuber named Muhammad Kece. Various reports began to be published by the media. This article discusses the construction of blasphemy reporting by Muhammad Kece on the online media Detik.com and Republika.co.id. This study uses a descriptive qualitative approach by observing the news text. The results show that Detik.com and Republika.co.id is less balanced in reporting this case. However, Detik.com from the beginning did not judge Muhammad Kece as a suspect before there was a decision from the authorities. While Republika.co.id tends to call for the voice of Muslims in its reporting and considers that Muhammad Kece is guilty of blasphemy cases. But in the end the two media agreed that Muhammad Kece was named a suspect and detained.


Keywords


news construction, blasphemy, framing analysis, Muhammad Kece

Full Text:

PDF

References


Adhiyasa Dirgantara. (2021a). Bareskrim Buru YouTuber Muhammad Kece yang Diduga Hina Islam. Detik.Com. https://news.detik.com/berita/d-5694649/bareskrim-buru-youtuber-muhammad-kece-yang-diduga-hina-islam

Adhiyasa Dirgantara. (2021b). Bareskrim Proses Laporan Dugaan Penistaan Agama YouTuber Muhammad Kece. Detik.Com. https://news.detik.com/berita/d-5692405/bareskrim-proses-laporan-dugaan-penistaan-agama-youtuber-muhammad-kece

Adhiyasa Dirgantara. (2021c). Jadi Tersangka ITE-Penistaan Agama, Muhammad Kece Terancam 6 Tahun Bui. Detik.Com. https://news.detik.com/berita/d-5695968/jadi-tersangka-ite-penistaan-agama-muhammad-kece-terancam-6-tahun-bui

Afifah, S. N. (2016). Perbandingan Konstruksi Pemberitaan Seratus Hari Pemerintahan Jokowi—Jk pada Metrotv dan Tvone. Jurnal Skiptorium, Vol.6(1).

Agus Raharjo. (2021). Muhammad Kece Terancam Enam Tahun Penjara. Republika.Co.Id. https://www.republika.co.id/berita/qydzy0436/muhammad-kece-terancam-enam-tahun-penjara

Agustina, T., & Irwansyah. (2017). Peran Agenda Setting Media Massa Dalam Kebijakan Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras oleh Pemerintah. Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, Vol. 7(2), 227–236.

Aprilia Firmonasari. (2021). Cermin Identitas; Personalisasi Politik Calon Presiden Perancis di Media Massa. INJECT (Jurnal Komunikasi Interdispliner), Vol. 6(2), 171.

Arhamni, A. N. (2021). Memanas! Desak Polri Tangkap Muhammad Kece, Alumni 212 Siap Ancang-ancang: Kami Akan Turun ke Jalan - poskota.co.id. https://poskota.co.id/2021/08/24/memanas-desak-polri-tangkap-muhammad-kece-alumni-212-siap-ancang-ancang-kami-akan-turun-ke-jalan

Asfinawati, A. B. S. (2020). LAPORAN PENODAAN AGAMA DI INDONESIA Laporan YLBHI atas Kasus Penodaan Agama Sepanjang Tahun 2020.

Ayu Kamalia Khoirun Nisa. (2020). Konstruksi Media Detik.com dan Republika.co.id Tentang Dugaan Penistaan Agama Pada Pidato Sukmawati Sukarnoputri (Analisis Framing Model Zhongdhang Pan Dan Gerald M Kosicki). Skripsi. Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Benny Munardi. (2021). Peran Media Massa terhadap Isu-isu Ledakan Agama dalam Konsep Maqashid Syariah. INJECT (Jurnal Komunikasi Interdispliner), Vol. 6(2).

Erik Purnama Putra. (2021). Bareskrim Proses Empat Laporan Kasus Penistaan Agama Kece. Republika.Co.Id. https://www.republika.co.id/berita/qya379484/bareskrim-proses-empat-laporan-kasus-penistaan-agama-kece

Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. PT LKIS.

Fuji Eka Permana. (2021). Pakar Hukum: Ucapan Muhammad Kece Bentuk Penistaan Islam. Republika.Co.Id. https://www.republika.co.id/berita/qy873b313/pakar-hukum-ucapan-muhamad-kece-bentuk-penistaan-agama-part1

Hazhiyah Rif’at Fathaniyah. (2018). Framing Pemberitaan Dugaan Penistaan Agama oleh Sukmawati Soekarnoputri (Analisis Komparasi Pada Media Online Republika.co.id dan Kompas.com). Skripsi. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Imam Taufik Al Khotob dan Ihsan Wardana. (2021). Analisis Framing Media Online Tribunnews.com dan Detik.com Terhadap Kasus Pensitaan Agama YouTuber Muhammad Kece. Jurnal Dakwah, Vol. 4(2), 1–30.

Indira Rezikari. (2021). Penistaan Islam Naik ke Penyidikan, M Kece Diburu. Republika.Co.Id. https://www.republika.co.id/berita/qycg1t328/penistaan-islam-naik-ke-penyidikan-m-kece-diburu

Juma’. (2018). Kontinuitas dan Transformasi Penistaan Agama: Gerakan Sosial Islam Pra- Kemerdekaan. Jurnal Lektur Keagamaan, Vol. 16(2), 372–394.

Khoirul Muslimin. (2021). Jurnalistik Dasar. Lingkar Media Jogja.

Lisye Sri Rahayu. (2021). PBNU: Muhammad Kece Lakukan Hate Speech, Polisi harus Bertindak! Detik.Com. https://news.detik.com/berita/d-5691408/pbnu-muhammad-kece-lakukan-hate-speech-polisi-harus-bertindak/2

Muhammad Fahmi. (2018). Representasi Berita Penistaan Agama dalam Media Massa di Indonesia. Menyuntikkan: Interdispliner Jurnal Komunikasi, Vol. 3(2).

Nur’aini Fauziah. (2018). Penistaan Agama dalam Perspektif Alquran (Studi Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka). Skripsi. Fakultas Ushuluddin, Dakwah dan Adab, Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin.

Nurhadi, Z. F., Raturahmi, L., & Rayna, A. (2019). Pemberitaan Dugaan Suap Anggota Komisi Pemilihan Umum Garut pada Harian Pikiran Rakyat. Jurnal Kajian Komunikasi, Vol. 7(2), 198.

Pujiyanto. (2011). Warna berbicara. Jurnal DeKaVe, Vol. 1(2), 1–17.

Tim Redaksi BPIP. (2020). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Pembentukan Istilah. BIP Kelompok Gramedia.

Tongkotow Liedfray, Fonny J. Waani, J. J. L. (2022). Peran Media Sosial dalam Mempererat Interaksi Antar Keluarga di Desa Esandon Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal Ilmiah Society, Vol. 2(1), 2.




DOI: https://doi.org/10.18326/inject.v7i2.195-220

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.